Masihkah ada harapan???

Di suatu siang hari Jumat, tepatnya tanggal 6 Maret 2009, sekitar jam 1, saya mendapat telepon dari adik saya yang mengatakan bahwa papa kejang-kejang. Seketika itu juga saya panik mendengar berita itu dan ditambah juga dengan adik saya yang sudah menangis di line telpon tersebut. Spontan setelah itu saya menelpon bos untuk minta ijin pulang dan juga saya mengabari salah satu teman di bagian saya. Lalu saya pulang dengan sebuah taksi Blue Bird langsung menuju ke rumah.
Ketika sampai di rumah, mama, adik, tante dan sepupu saya sedang berada di sekeliling papa. Setelah melalui beberapa perdebatan kecil dan juga mencari tau dokter yang bisa dipanggil ke rumah, akhirnya saya berkeputusan untuk membawa papa ke RS. Tim dokter yang ada cukup tanggap menangani papa pada saat itu dan papa dinyatakan menderita stroke yang kedua. Pada saat itu kami sekeluarga hanya bisa berdoa untuk kesembuhan papa.
Hari demi hari kami lalui di RS dan dengan perkembangan papa yang cukup baik. Akhirnya setelah 12 hari di rawat, papa diperbolehkan pulang. Kami bersyukur untuk semua ini dan berterima kasih untuk dokter dan suster yang merawat papa selama di RS. Mereka semua memberikan pelayanan yang cukup baik. Tak terlepas juga untuk semua dukungan doa dari teman-teman dan keluarga.
Kejadian ini cukup mengagetkan kami sekeluarga terutama saya. Sesuai dengan apa yang pernah saya tulis juga di blog ini tentang harapan-harapan saya di tahun 2009 dimana salah satu isinya adalah harapan saya agar papa bisa berjalan lagi. Tetapi yang saya dapatkan adalah papa kena serangan yang kedua. Kondisi papa setelah serangan ini lebih buruk dari kondisi sebelum terkena serangan. Kalau papa mau minum, dia harus minta tolong orang lain untuk mengambilkan ataupun ketika salah satu bagian tubuhnya gatal.
Kadang aku berpikir masihkah ada harapan papa kembali normal seperti dulu lagi?
Aku yakin pasti Tuhan akan tunjukkan jalan yang terbaik buat papa dan kami sekeluarga....

0 Yorum var: